Jumat, 30 Mei 2014

Dibalik Meriam Ki Amuk, Banten



Ada sebuah lambang yang berbentuk tangan mengepal. Namun akhirnya dipotong karena mengundang kontroversi”


Meriam ini ditemukan di Pantai Karangantu dan sempat hilang selama satu tahun, kemudian ditemukan kembali ketika KOREM melakukan penggalian kanal pada tahun 1967. Meriam ini juga pernah dipinjam oleh Jakarta untuk pameran di Masjid Istiqlal pada tahun 1994.
Meriam ini memiliki berat sekitar 7 ton dan memiliki panjang 341 cm, berdiameter sekitar 60-66 cm. yang terbuat dari perungu. Berdasarkan penelitian, meriam ini berasal dari Turki kerana meriam seperti ini banyak ditemukan disana, yang dahulu dipesan oleh Raja Demak. Diatas laras  meriam ini juga terdapat tiga inskripsi tulisan arab, yang pertama “AQIBATUL ALKHOIRI SALAMATUL IMANI” yang berarti setiap perbuatan baik itu selalu berhubungan dengan iman, adapun inskripsi lain menyebutkan yang artinya tiada kemenangan tanpa pemuda ali tiada dan pedang Zulfaqar (senjata pamungkas Sayidina Ali).
Meriam Ki Amuk merupakan sebuah hadiah pemberian dari Raja Demak kepada Sultan Maulana Hasanudin, disaat beliau menikahi Putri Raja Demak. Karena Kerajaan Banten mengalami kemajuan yang pesat pada era-nya. Nama meriam ini di ambil dari kata “Amuk” yang berarti “mengamuk”, karena pada masanya meriam ini merupakan meriam yang paling dahsyat ledakannya yakni sejauh seratus meter.
“meriam ini tidak ada kaitannya dengan penjajahan VOC karena meriam ini sudah ada, jauh sebelum kedatangan VOC yang mana Belanda datang ke banten pada tahun 1598. Yakni pada tahun 1500 –an atau tepatnya pada tahun 450 Saka” Jelas Bapak Mulangkara, Penjaga Museum Banten ketika ditanya kaitannya dengan penjajahan VOC di Indonesia.
Meriam ini persis seperti petasan tradisianal yang disulud terbuat dari bambu. Di meriam ini terdapat lubang untuk menempatkan mercon atau bahan peledaknya yang serupa dengan bubuk petasan masa kini.
“Menurut Mitos yang berkembang bahwa Meriam ki Amuk adalah suami-istri dengan meriam Ki Jagur” lanjut Bapak Mulangkara, Penjaga Museum Banten. Pernyataan tersebut sudah keluar dari akal manusia yang jelas meriam ini adalah hadiah dari Raja Demak kepada Sultan hasanudin Banten.
Disini juga dipercaya, bahwa bagi siapa saja yang dapat memeluk meriam ini, maka apa yang dicita-citakan akan berhasil.
“dahulu, ketika ditemukan pertama kali, di belakang meriam ini ada sebuah lambing menyerupai kepal tangan. Namun akhrnya dipotong karena menimbulkan kontroversi pada waktu itu” Katanya Lagi ketika ditanya Tim Cangkir, Mading MAN Kragilan 29/05/2014.


1 komentar:

  1. Oh jd ini meriam yg ada di satu episode Power Rangers Operation Overdrive.
    Di sana disebutkan mereka mendeteksi adanya permata di gunung berapi wilayah Indonesia (nggak disebut di mananya, tp peta di layar mereka menunjukan sinyal dari wilayah Banten). Pas sampe di sana, ternyata sudah keduluan musuh mereka dengan robot raksasa yg membawa senjata yg berhasil mereka curi, dan senjata itu disebut "Canon of Ki Amuk". Penasaran, akhirnya searching, ternyata beneran ada dan nemu blog ini :D

    BalasHapus